MADING: Hari Down Syndrome

DOWN SYNDROM

Down syndrome, juga dikenal sebagai Trisomy 21, adalah sebuah gangguan genetik yang disebabkan oleh adanya salinan ekstra kromosom 21. Material genetik ekstra ini mengganggu perkembangan normal otak dan tubuh, menyebabkan gangguan fisik dan kognitif. Individu dengan Down syndrome biasanya memiliki ciri fisik yang khas, seperti wajah bulat dengan mata yang miring ke atas dan telinga yang kecil. Mereka juga cenderung memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti jantung bawaan, masalah pendengaran dan penglihatan, serta risiko tinggi terhadap infeksi saluran napas. Selain itu, individu dengan Down syndrome juga mengalami keterbatasan intelektual dan kesulitan dalam belajar, berbicara, dan berinteraksi sosial. Namun, mereka dapat memperoleh kemampuan yang baik melalui program pendidikan dan terapi yang tepat, serta dukungan keluarga dan lingkungan yang inklusif.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 1 dari 1.000 kelahiran hidup yang terjadi pada bayi dengan Down syndrome di seluruh dunia. Angka ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia ibu saat hamil dan faktor risiko genetik lainnya. Diperkirakan bahwa secara global terdapat sekitar 5,4 juta orang dengan Down syndrome yang hidup pada tahun 2020. Namun, angka ini hanya bersifat perkiraan karena tidak semua kasus Down syndrome dilaporkan secara akurat atau terdiagnosis dengan baik.

Hari Down Syndrome Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Maret. Tanggal ini dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2011 untuk meningkatkan kesadaran dan mempromosikan hak-hak individu dengan Down syndrome serta memperjuangkan inklusi dan kesetaraan bagi mereka di seluruh dunia. Pada hari ini, banyak organisasi dan komunitas di seluruh dunia mengadakan berbagai acara dan kegiatan untuk memperingati hari ini dan meningkatkan kesadaran tentang Down syndrome serta memberikan dukungan bagi individu dengan Down syndrome dan keluarga mereka.