Polije Lakukan Upaya Promotif dan Preventif dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga

Jember- Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, dengan jumlah orang yang dilaporkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kasus yang sebenarnya.

Sumber Kemenkes RI menyebutkan, jumlah kasus HIV di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 29.037 jiwa. Ini cenderung meningkat jika dibandingkan pada tahun 2012 yaitu 21,511 jiwa. Menurut jenis pekerjaan dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 ibu rumah tangga menempati urutan teratas dengan 6.539 jiwa penderita.

Tim Polije yang dipimpin Ervina Rachmawati, S.ST, MPH dengan anggota Ida Nurmawati, S.KM., M.Kes dan Faiqatul Hikmah, S.KM, M.Kes melakukan upaya promotive dan preventif dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga (IRT) merupakan hal yang sangat penting mengingat tingginya angka kejadian HIV/AIDS pada kelompok populasi Ibu Rumah Tangga (IRT).

Tingginya angka kejadian HIV/AIDS pada Ibu rumah tangga dibanding penjaja seks disebabkan oleh suami pengidap HIV dan menulari istrinya melalui hubungan seks tanpa kondom.

Ketua Tim, Ervina Rachmawati menjelaskan, Angka Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Jember mengalami peningkatan yang signifikan dari 1.589 kasus pada tahun 2014 menjadi 2.309 kasus pada tahun 2015. Angka tersebut merupakan kasus tertinggi kelima di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan pekerjaan, Ibu Rumah Tangga (IRT) menduduki peringkat tertinggi dengan penemuan kasus sebesar 491 kasus. Kecamatan kencong merupakan kecamatan dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi kedua setelah kecamatan Puger. Jumlah penderita HIV/AIDS di Puskesmas Kencong pada tahun 2015 sebesar 182 kasus.

“Masih rendahnya kunjungan VCT pada ibu rumah tangga disebabkan karena stigma negatif terhadap penyakit HIV/AIDS, takut mengetahui hasil tes jika positif HIV, takut dikucilkan jika status HIV diketahui oleh masyarakat, serta mereka beranggapan tidak pernah melakukan perilaku beresiko,” ujar Ervina.

Ida Nurmawati menerangkan, dalam rangka menurunkan epidemic HIV/AIDS pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya pengobatan ARV secara gratis, VCT statis maupun mobile VCT untuk deteksi secara dini kasus HIV/AIDS.

“Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan Kepala Puskesmas kencong Jember diperoleh data bahwa kunjungan VCT paling banyak karena inisiatif dari petugas, sedangkan VCT atas kesediaan atau inisiatif sendiri masih sangat rendah di Kecamatan Kencong,” kata Ida.

Berdasarkan latar belakang diatas, menurut anggota tim Faiqatul Hikmah dilakukan upaya promotive dan preventif dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga (IRT) merupakan hal yang sangat penting mengingat tingginya angka kejadian HIV/AIDS pada kelompok populasi Ibu Rumah Tangga (IRT).

Ervina melanjutkan, pihaknya menyediakan modul upaya promotif dan preventif dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga (IRT). Modul ini berisi tentang materi-materi pengertian, cara penularan, pencegahan, penanganan HIV/AIDS. Alat kontrasepsi kondom sebagai alat pencegahan penularan HIV/AIDS melalui kontak seksual.

“Kami juga melaksanakan kegiatan penyuluhan/Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dan kondom. Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan pengetahuan sehingga diharapkan dapat merubah mindset kearah yang lebih baik. Kegiatan Pendidikan kesehatan yang akan dilakukan yaitu Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dan kondom,” terang Ervina.

Kegiatan pemberian kontrasepsi kondom secara gratis bertujuan untuk melakukan pencegahan terhadap terjadinya penyakit HIV/AIDS. Kondom merupakan satu-satunya kontrasepsi yang dapat mencegah penularan HIV-AIDS melalui hubungan seksual.

Tim pengabdian Polije bersama dengan Puskesmas Kencong melaksanakan Kegiatan Voluntary, Counselling, and Testing (VCT). Kegiatan ini berupa pendampingan dan konseling yang dilakukan secara terus menerus untuk memberikan informasi dan dukungan moral tentang HIV/AIDS yang dilanjutkan dengan melakukan tes terhadap penyakit HIV/AIDS. Voluntary, Counselling, and Testing (VCT) merupakan bentuk upaya preventif/pencegahan penyakit sekaligus deteksi dini terhadap penyakit HIV/AIDS.

Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan kondom. Merubah stigma negatif tentang HIV/AIDS. Kegiatan pemberian kontrasepsi kondom sebagai upayah pencegahan HIV/AIDS. Meningkatkan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap HIV/AIDS dengan bersedia melakukan kegiatan Voluntary, Counselling and Testing (VCT).