MADING : Kenali dan Cegah Penyakit Malaria

MALARIA

Gizi klinik 2022

Abstrak

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit. Penularan parasit ini adalah dari nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis. Ketika nyamuk tersebut menggigit, ia menularkan parasit yang menyerang sel darah merah darah. , Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax merupakan ancaman terbesar. Setelah memasuki tubuh manusia, parasit akan melakukan perjalanan ke hati, berkembang biak, dan menyerang sel darah merah yang bertugas membawa oksigen. Setelah masuk ke dalam darah, parasit akan bertelur dan berkembang biak sampai sel darah merah pecah. Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum adalah dua jenis malaria yang sering ditemukan di Indonesia. Kata kunci : malaria, nyamuk Anopheles betina, parasit Plasomodium

PENDAHULUAN

Penyakit malaria adalah penyakit serius dan bisa berakibat fatal yang terjadi akibat parasit protozoa. Penularan parasit ini adalah dari nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis. Ketika nyamuk tersebut menggigit, ia menularkan parasit yang menyerang sel darah merah darah. Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel darah merah. Selain melalui gigitan nyamuk, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan malaria dapat menyebar menjangkit manusia seperti melalui donor organ, transfusi darah, berbagi pemakaian jarum suntik, dan janin yang terinfeksi dari ibunya. Di Indonesia, penyakit ini tergolong endemi karena terdapat beberapa daerah yang masih banyak menderita malaria terutama di wilayah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra.

ETIOLOGI

Lebih spesifik lagi, penyakit ini terjadi akibat gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi. Nah, di antara spesies parasit yang menjadi penyebab malaria pada manusia, Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax merupakan ancaman terbesar. Setelah memasuki tubuh manusia, parasit akan melakukan perjalanan ke hati, berkembang biak, dan menyerang sel darah merah yang bertugas membawa oksigen. Setelah masuk ke dalam darah, parasit akan bertelur dan berkembang biak sampai sel darah merah pecah. Kalau sudah begini, kondisi tubuh akan mengalami sakit dari sebelumnya. Terdapat beberapa jenis plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria, yakni:

  1. Plasmodium Vivax Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax cenderung menimbukan gejala yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan di organ hati dalam jangka waktu beberapa bulan atau tahun. Walaupun tergolong ringan, malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat kambuh ketika daya tahan tubuh menurun karena parasit dapat aktif kembali.
  2. Plasmodium Ovale Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale ini tergolong tidak terlalu berbahaya yang mengancam jiwa, namun tetap harus waspada karena malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat menyebabkan anemia atau kekurangan darah.
  3. Plasmodium Malariae Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Malariae menimbulkan gejala setelah lama terinfeksi parasit tersebut. Oleh karena itu, penderita malaria ini akan mengalami infeksi yang kronis mengalami gangguan fungsi organ ginjal.
  4. Plasmodium Falciparum Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum tergolong paling berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kejang, hingga koma. Malaria jenis ini menjadi salah satu penyebab kematian akibat malaria tertinggi di dunia.

Dari keempat jenis parasit penyebab malaria tersebut, hanya dua jenis parasit yang paling banyak ditemukan kasusnya di Indonesia yaitu Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.

GEJALA

Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari setelah tergigit nyamuk Anopheles ataupun terpapar. Berikut beberapa gejala malaria:

  1. Demam
  2. Menggigil
  3. Sakit kepala
  4. Berkeringat banyak
  5. Lemas
  6. Pegal linu
  7. Gejala anemia atau kurang darah
  8. Mual atau muntah

Beberapa orang yang mengidap penyakit ini mengalami siklus “serangan” malaria. Serangan biasanya dimulai dengan meriang dan menggigil, diikuti demam tinggi, diikuti dengan berkeringat dan kembali ke suhu normal. Tanda dan gejala biasanya mulai muncul dalam beberapa minggu setelah nyamuk yang terinfeksi menggigit. Namun, beberapa jenis parasit penyakit ini dapat tertidur di tubuh kamu hingga satu tahun.

PENCEGAHAN

Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles, oleh karena itu pencegahannya adalah dengan merubah pola perilaku manusia agar nyamuk tidak muncul. Berikut beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit malaria:

  1. Gunakan kelambu ketika tidur
  2. Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas
  3. Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk
  4. Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang bekas)
  5. Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide)
  6. Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari
  7. Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan sekali

KESIMPULAN

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel darah merah. Selain melalui gigitan nyamuk, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan malaria dapat menyebar menjangkit manusia seperti melalui donor organ, transfusi darah, berbagi pemakaian jarum suntik, dan janin yang terinfeksi dari ibunya.

REFERENSI

Sutarto & B, Eka Cania. (2018). Faktor lingkungan, perilaku dan penyakit malaria. J Agromed Unila, 4(1): 173–84.

Yunita, N. N., Tatontos, E. Y., & Urip, U. (2019). Analisis jenis plasmodium penyebab malaria terhadap hitung jumlah trombosit. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 6(1), 58.

https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/artikel/mengenal-malaria-penyakit-mematikan-dunia