Implementasi dan Evaluasi Aplikasi Screening Anemia System di SMK Farmasi Jember

Jember- Salah satu kasus yang perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan program SDGs (Sustainable Development Goals) adalah mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan termasuk di dalamnya pencegahan anemia pada remaja. Faktor resiko terjadinya anemia pada remaja dapat memberikan permasalahan terhadap kesehatan remaja. Salah satu upaya pencegahan bisa dilakukan dengan penerapan Teknologi Informasi. Penerapan Teknologi sebagai upaya pencegahan terhadap faktor resiko anemia pada remaja bisa diimplementasikan pada Smartphone.

Tim dosen Program Studi Rekam Medik Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri telah membuat sebuah aplikasi untuk melakukan Screening Anemia pada remaja berbasis Android. Aplikasi yang dibuat dan dikembangkan bernama SAS – Screening Anemia System. Aplikasi SAS merupakan wujud dari Pengabdian Masyarakat sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja di Kabupaten Jember.

SAS dapat didownload dan digunakan oleh siapa saja yang memiliki Smartphone berbasis Android. Fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi terdiri dari tiga menu utama yaitu Anemia, Test, dan About. Menu Anemia merupakan menu yang berisi konten informasi seputar Anemia, tanda dan gejala, dampak, penyebabnya, faktor pendorong, dan upaya pencegahan.

Ketua pengabdian masyarakat Andri Permana Wicaksono, S.ST., M.T. menjelaskan, menu Test dapat digunakan untuk tahap screening anemia, setelah memeriksa kadar haemoglobin, aplikasi akan meminta inputan nilai hasil test kemudian membaca dan mengidentifikasi tingkat anemia yang dialami. Tingkat Anemia akan dicek dan dikategorikan normal, ringan, sedang, atau berat. Menu test juga memberikan screening dengan menyertakan solusi yang sebaiknya dilakukan sesuai kategori tingkat anemia yang dialami. Menu About berisikan informasi pengembang aplikasi dan versi yang dibuat.

Tahap awal yang dilakukan Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jember adalah melakukan implementasi dan evaluasi Aplikasi Screening Anemia System (SAS) di SMK Farmasi Jember.

“Aplikasi yang dikembangkan telah dirilis dan dilakukan proses update pada tanggal 24 Agustus 2019 di PlayStore. Aplikasi dibuat untuk memudahkan melakukan proses Screening Anemia,” ujar Andri Permana Wicaksono.

Sementara itu anggota tim Pengabdian masyarakat Indah Muflihatin, S.Si.T., M.Kes menerangkan pentingnya dilaksanakan kegiatan ini melihat banyaknya jumlah remaja putri di SMK Farmasi Jember dan belum adanya implementasi dan evaluasi terhadap edukasi deteksi dini anemia melalui Smartphone.

“Remaja putri juga sangat rentan mengalami anemia terutama ketika sedang mengalami menstruasi, dan kedepannya jika dibiarkan akan menganggu aktifitas dan beresiko ketika nantinya menjalani masa kehamilan,” kata Indah.

Menurut Indah Muflihatin, SMK Farmasi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang fokus dibidang kesehatan, sehingga perlu pengetahuan dan pemahaman yang mendalam untuk menunjang pengetahuan para peserta didik. Implementasi dilakukan dengan memberikan edukasi kepada remaja putri tentang aplikasi SAS yang bisa digunakan agar membantu tahap screening anemia. Evaluasi dilaksanakan dengan melakukan persebaran kuesioner melalui google form dengan cara dilaksanakan pretest awal sebelum edukasi diberikan dan melakukan proses edukasi.

“Kemudian hasil edukasi yang sudah diberikan langsung diterapkan oleh para remaja putri. Hasil akhir evaluasi dilaksanakan dengan melakukan postest untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan aplikasi yang dibuat,” ujarnya.

Salah satu siswi SMK Farmasi Jember mengaku terkesan dengan edukasi mengenai anemia melalui implementasi aplikasi SAS.

“Awalnya saya tidak mengetahuinya. Insyallah aplikasi dapat bermanfaat bagi kita semua. Kedepannya aplikasi dapat dikembangkan dengan tampilan yang lebih bagus, untuk yang sekarang sudah jelas dan memberikan poin penting tentang pemahaman anemia,” katanya.

Anggota Pengabdian Masyarakat Implementasi SAS, Niyalatul Muna.S.Kom.,M.T. mengatakan, hasil dari postest yang telah dilaksanakan mengalami peningkatan pengetahuan dan Aplikasi yang dibuat dapat diterima dan dijalankan dengan baik di smartphone para peserta. Harapannya dengan terlaksana Pengabdian Masyarakat di SMK Farmasi Jember dapat menjadi contoh untuk sekolah lainnya di Jember dalam memberikan edukasi dan sebagai upaya pencegahan faktor resiko anemia.

“Kedepannya aplikasi akan terus dikembangkan, versi aplikasi akan diupdate dari yang sebelumnya. Dimungkin adanya penambahan fitur atau tampilan yang lebih userfrendly sehingga akan lebih menarik dan lebih mudah untuk digunakan semua pengguna,” pungkas Niyalatul Muna.