JURKES BERPRESTASI: Coding Competition Tunggal Oli...
Pada tanggal 18 Mei 2024 kemarin, mahasiswa Jurusan Kesehatan telah meraih prestasi lagi. Saudari Nisa dari Jurusan Kesehatan, program studi Manaj...
selengkapnyaPoliteknik Negeri Jember (Polije) meningkatkan Kompetensi Kader dalam Upaya Pencegahan Stunting Balita Pada Masa Pandemik Covid-19 melalui Implementasi E-Posyandu Di Desa Kemuning Lor Jember. Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Polije Atma Deharja, S.KM.,M.Kes.
Atma Deharja menjelaskan, kesehatan balita adalah dambaan setiap orang tua dalam setiap keluarga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan bayi dan balita adalah dengan pemberian vaksin kekebalan tubuh melalui imunisasi di Posyandu.
“Kondisi yang ada saat ini bahwa tulisan dalam format register bayi terlihat tidak rapi serta penulisan perkembangan riwayat bayi yang memiliki gizi buruk hanya diberi tanda segitiga merah dan menumpuk dengan hasil penimbangan sehingga para ibu kesulitan memahami maksud dari catatan perkembangan anak mereka. Hasil pendokumentasian laporan yang ada saat ini masih berupa data yang dicatat secara manual dalam buku Sistem Informasi Posyandu atau SIP. Jumlah data yang cukup banyak serta macam buku yang lebih dari satu dan terkadang datanya juga terpisah-pisah, memungkinkan adanya data ganda dan memerlukan waktu yang lama untuk merekap data tersebut,” ujar Atma Deharja.
Maya Weka Santi menerangkan, di masa pandemik Covid-19 ini semua orang dituntut untuk melakukan social distancing sebagai upaya pemutusan mata rantai penularan. Sebagai konsekuensinya, sebagian besar pekerjaan dilakukan di rumah (work from home). Kader Posyandu Manggis 18 di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dituntut untuk tetap melaksanakan pekerjaannya salah satunya adalah melaporkan hasil kegiatan Posyandu ke Puskesmas. Perlu dibuat sistem informasi E-Posyandu yang memfasilitasi kader untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya di masa pandemik Covid-19 untuk melaporkan kegiatan Posyandu ke Puskesmas. Sistem informasi ini terkomputerisasi dan berbasis web, sehingga data dapat bisa dikelola dengan cepat, tepat dan akurat. Dengan demikian data dapat mendukung deteksi dini (early detection) dalam penegahan masalah status kesehatan ibu dan bayi, terutama “stunting”. Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Metode Waterfall.
“Dalam mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang optimal di Posyandu Manggis 18 maka diperlukan pengorganisasian dan pendokumentasian dalam kegiatan pencatatan dan pembuatan laporan Posyandu dengan baik sesuai dengan perkembangan IPTEK. Melihat dari proses perekapan data dari beberapa banyak buku yang masih manuinstansial dan menyebabkan kesulitan bagi para kader maka diperlukan sistem pencatatan dengan menggunakan teknologi informasi berupa sistem informasi E-Posyandu,” kata Maya Weka Santi.
Dari berbagai masalah tersebut, anggota tim lainnya, Muhammad Yunus, melanjutkan,
maka akan sangat mudah jika data dalam buku Sistem Informasi Posyandu (SIP) di Posyandu Manggis 18 dilakukan pencatatan dalam bentuk elektronik sehingga akan memudahkan petugas kader Posyandu dalam melakukan pelaporan ke Puskesmas.
“Dengan adanya sistem pelaporan yang tidak manual di Posyandu Manggis 18 di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember maka nantinya akan dapat mempermudah dan mempercepat perekapan data, pelaporan serta mencari data posyandu bagi kader dan petugas kesehatan,” pungkas Muhammad Yunus.